Adli Nur
A. Bapak Pendidikan:
1. Ki Hajar Dewantara, bapak Pendidikan,
85 tahun silam, dirikan Taman Siswa,
Sistem Among, yang mendasarkan,
Kodrat hidup, anak & kemerdekaan,
2. Empat azas, perjuangan Taman Siswa,
Suatu Formula, diracik terpadu,
Yang Pertama, seorang m’ngatur waktu,
Yang kedua, didik anak jadi manusia,
3. Pengajaran ke 3, jangan hanya cerdas pikiran,
Dalam bimbingan, azas bersama,
Tak memisah, terpelajar dg kerakyatan,
Usahakan kekuatan diri sendiri, Ke 4 nya,
B. HUT PGRI & Hari Guru :
4). 25 November ulang tahun ke 62,
PGRI kita, Organisasi bersama,
Wadah guru, pembina anak bangsa,
Koordinasi bersama, hal pengajaran,
5. Tanggal yang sama, peringati hari guru,
Tempat penyatu, tahun ke empat belas,
Selamat hari jadi, 2 wadah para Cik Gu,
Semoga Engku-guru, nasib akan cerah,
6. Mari berdoa, tulus ikhlas,
Mohon ke Allah, jalan kan lancar,
Jaya diri, anak didik cerdas,
Sesuai perintah, UU yang keluar,
7. Mari bersama, rembuk agenda,
Untuk mengejar, yang lebih pantas,
Ikuti tehnologi, jaman beredar,
Kuasai komputer, internet yang pintar,
8. Tehnologi informatika, dan Komunikasi,
Era-Globalisasi, harus dirilis,
Peran guru, tidak terbatasi,
Sepanjang waktu, dalam belajar,
C. Peran Guru Masa Penjajah:
9. Th 1912 lahir, Persatuan Guru Hidia Belanda,
Klub anggota, gr bantu, gr desa & Pimpinannya,
Semangat perjuangan, yang menggelora,
Wujud nyata, Indonesia merdeka,
10. Th 1932, Persatuan Guru Hidia Belanda,
Berubah nama, jadi Persatuan Guru Indonesia,
Nasionalisme tinggi, dorongan hidup merdeka,
Eksis nama, sampai akhir kolonial,
11. Sewaktu Jepang, menjajah Nusantara,
Model Belanda, tidak berlaku,
Segala kumpulan, tidak boleh ada,
Kumpulan Guru Indonesia, tiada aktivitasnya,
12. Peran Guru, masa peralihan,
Semangat penting, nilai strategis,
Bangkitkan, semangat kebangsaan,
Siswa binaan, tanam jiwa Nasionalisme,
D. Peran Guru masa Kemerdekaan:
13.) 17 Agustus, tahun empat lima,
Gaung bergema, Indonesia merdeka,
Semangat Proklamasi, begitu membahana,
Tokoh pembina, mencetus agenda,
14). 25 November, di Surakarta,
Kongres pertama, Guru Indonesia,
Disepakati, hilangkan beda latar belakang,
Beda tamatan, Politik, dan Agama,
15. Mereka melebur, suasana ke-Indonesiaan,
Demi kemajuan, tujuan mengabdi,
Kemajuan bangsa, negara Indonesia,
Aman sejahtera, adil dan ber-ilmi,
16. PGRI lahir, dalam suasana Revolusi,
Siap hadapi, sekutu yang menggoda,
Ingin mengambil alih, Indonesia kembali,
Melalui RRI, guru memberi misi kerja,
17. Tiga tujuan, guru di PGRI,
Kumandang isi, urutan makna,
Tujuan Pertama, Pertahankan RI,
Berikut lagi, pertinggi pendidikan bangsa,
18. Membela Hak, nasib buruh & guru,
Hajat terpadu, tujuan ke tiga,
Semangat PGRI, serius selalu,
Masa depan dituju, adil sejahtera,
19. PGRI organisasi, perjuangan profesi,
Terus mengalami, bebagai dinamika,
Faktor internal, tidak terhenti,
Umar Bakri, Julukan Guru sekolah,
20.Tuntutan kesejahteraan, guru perlahan tertepi,
Respon ditampi, di pernyata,
Kesejahteraan, dalam konteks kompetensi,
Wajib diikuti, demi anak bangsa,
21. Beberapa indikator, terlihat kini,
Guru profesi, di akui negara,
Presiden SBY, telah menandatangani,
Pengesahan bukti, peraturan PP-nya,
22. Ditetapkan UU, Sistem Pendidikan Nasional,
Nomor 20, tahun dua ribu tiga,
Hak – Kewajiban, jelas tertulis,
Kesejahteran logis, akan lahir nyata,
23. PP 19, tahun dua ribu lima,
Standar kerja, untuk pendidikan,
Pengakuan kompetensi, Sertifikasi, & Kesra Guru,
Sudah barang tentu, kita mensyukurkan,
E. Guru & Tantangan Global:
24. Tugas & Peran Guru, semakin berat,
Tantangan perangkat, bio tehnologi,
Guru sebagai, komponen utama,
Harus kuasai, Imtek & Imtag,
25.Keadaan sosial, bangsa saat ini,
Kondisi guru, kurang perhatian,
Terlihat dampak, pada generasi,
Rendah sekali, kualitas SDM-nya,
26. Kurang perhatian, masyarakat awam,
Profesi keguruan, tak pernuh diakui,
Hingga menyebab, pendidikan lamban,
Enggan menyumbang, perhatian & materi,
27. Kenakalan siswa, sering terjadi,
Acap diindikasi, guru tak bijak membina,
Padahal itu, bukan masalah guru sendiri,
Keluarga & Wali, juga ikut cetak suasana,
28. Ada kesan, guru dikambing hitamkan,
Letak kegagalan, di proses mengajar,
Hingga sering terjadi, siswa berantam,
Alpa pangawasan, di rumah tangga,
29.Beberapa solusi, perlu diusulkan,
Tingkatkan perhatian, profesi guru,
Hingga menarik, minat awam,
Untuk berkecimpung, ke profesionalisme guru,
30. Keterbatasan dana, tidak dijadikan alasan,
Mengharap kejayaan, SDM harus tertata,
Kesejahteraan guru, diupayakan,
Dalam anggaran, diwujud realisasinya,
31. Teori Kependidikan, harus ditopang,
Kualitas & kesejahteraan, wajib ada,
Era Globalisasi, dunia berkembang,
Berbagai gerakan, pendidikan tiang utama,
32. Peduli Guru, dalam gerakan,
Pakar pendidikan, dan media massa,
Pengambil keputusan, ikut berperan,
Dalam mengembang, generasi dibina,
33.Pendidikan, proses pembetulan mental-prilaku,
Insan dilahir, di dunia fana,
Sejak bayi, dalam kandungan Ibu,
Pendidikan menyatu, sampai akhir hayatnya,
34. Menyadari, hal yang demikian,
Para pejuang, telah pasang agenda,
Setelah Indonesia, di Proklamirkan,
Bidang pendidikan, mulai dipugar,
35. Banyak kritik, pendidikan sekarang,
Acap dipaparkan, debat publik,
Catatan kecil, tentang pendidikan,
Siswa terkurung, kemerdekaan tercabik,
36. Conny Seniawan, Imam Prasodjo,
Ujar bersama, pendidikan mines Orientasi,
Arah pendidikan, lepas sasaran,
Transkul-tural , bias meniti,
F. Peran Orang Tua dalam Pendidikan:
37. Peran Orang-tua, keberhasilan anak,
Siap menyimak, dampingi anak belajar,
Jangan lepas, tanpa kontak,
Akan rusak, bila tidak di sapa,
38. Berusaha mengerti, segala kegiatan,
Dengan pantauan, belajar berkelanjutan,
ORTU harus, meningkatkan komunikasi,
Setiap hari, memonitor anandanya,
39. Sekali waktu, datang ke sekolah,
Hubungan pantas, bina bersama,
Berusaha mengerti, anak dipapah,
Guru di kelas, laporan ditanya,
40. Terlibat aktif, dalam kegiatan,
Memberi sokongan, proses belajar,
ORTU berperan, dalam keberhasilan,
Anak tersanjung, semangat memancar,
41. Proses belajar, anak di rumah,
Tempat di kemas, ruangan ditata,
Boleh mendengar, keluh kesah,
Turut memecah, masalah ananda,
42. Usaha ciptakan, aktivitas kegiatan,
Yang sejalan, agenda dilatih,
Dengan begitu, ORTU tahu perkembangan,
Suatu keberhasilan, akan diraih,
G. Kurikulum Pembelajaran:
43. Keberhasilan pelaksanaan, kurikulum sekolah,
Kunci masalah, ditangan guru,
Tanpa upaya, peningkatan yang searah,
Tidak mustahil, lepas arah yang dituju,
44. Keinginan mereposisi, tenaga guru,
Membutuh waktu, relatif panjang,
Banyak faktor, yang harus dipersatu,
Kultur guru, suatu tantangan,
45. Program peningkatan, kemampuan guru,
Setiap waktu, ditangani serius,
Sesuai kondisi, daerah tertentu,
Kunci ilmu, dibuka habis,
46. Siswa subyek, dari pembelajaran,
Model pemaparan, kreatif dan inovatif,
Guru sebagai, fasilitator pendamping,
Saling berunding, kelompok tak pasif,
47. Bangun aspek, dalam kebutuhan,
Tiga sejalan, jaringan terpadu,
Kognitif, Afektif & Psikomotorik,
Semua aspek, pacu bersatu,
H. Guru Ideal & Profesional:
48. Guru ideal, pendidikan profesional,
Pengabdian total, dalam mengajar,
Tidak berprinsif, asal sudah beri pengajaran,
Bersikap persetan, terhadap siswanya,
49. Soal pandai, itu relatif,
Yang lebih arif, pahami dunia siswa,
Para siswa, remaja kreatif,
Bisa memilih, suasana bersahaja,
50. Bila siswa gagal, raih prestasi,
Tak menyalahi, siswa dan orang tua,
Harus menyadari, guru intropeksi,
Mungkin terjadi, salah metoda,
51. Guru harus, memahami dunia remaja,
Dalam belajar, ambil strategi,
Ciptakan suasana, diskusi bermakna,
Materi diajar, siswa mandiri,
52. Guru ideal, tidak bersikap diktatoran,
Sepanjang pengajaran, aksi menggelegar,
Guru ideal, mengajar penuh keluwesan,
Siswa termotivasi, minat belajar,
53. Tiga kriteria, untuk guru ideal,
Penuh kejujuran, ajari siswanya,
Setia dalam tugas, pengabdian,
Mampu b’wawasan, benahi model mengajar,
54. Guru ideal, sahabat siswa yang baik,
Tidak tertilek, pekerjaan semata,
Jaman yang maju, ilmu mendidik,
Saling menarik, siswa & gurunya,
55. Guru profesional, pekerjaan serius,
Menguasai jurus, bidang keahlian,
Pekerjaan profesional, bersyarat khusus,
Ilmu berstatus, ada kode etiknya,
56. Guru profesional, tecermin dipengabdian,
Tugas yg dijalankan, sesuai metode & Materi,
Selain itu, penuh tanggung jawab,
Guru sigab, niat Lillahi Ta’ala,
57. Nawaitu bin niat yang suci,
Amal ter-abadi, Kesra akan terima,
Jangan mengeluh, sak dalam hati,
Takkan berarti, mungkin akan sia-sia,
58. Tunaikan tugas, sepenuh hati,
Di Jaumil akhir, Soalan ditanya,
Semua insan, diminta tanggungjawaban,
Atas pekerjaan, selama di dunia,
59. Kuala Deli, Jalan ke hulu, *)
Orang melayu, meramu pantun,
Kekecewaan, laksana polisi tidur,
Harus dilewati untuk maju,
60. Ditepi laut, banyak kerang, *)
Ditepis ombak, air samudra,
Kesulitan besar, masa sekarang,
Sesuaikan dengan, zaman berubah,
61. Pakaian kerja, baju celana, *)
Pergi ke ladang, membawa pacul,
Pekerjaan, akar suatu rencana,
Hasilnya berbuah, atau mandul,
62. Menyanyikan, lagu madah, *)
Tiap hari, siang dan malam,
Resiko hidup, selalu ada,
Lompat jangan, takut terbenam,
63. Ada jalan, ada jembatan, *)
Ada ngarai, tebing dan ujung,
Sulit bisa, menjadi gampang,
Kemauan, membuka jalan,
64. Dalam hidup, kita belajar, *)
Keras usaha, dan berjuang,
Hari tua, kita mengejar,
Bayangan sore, semakin hilang,
65. Sinar bulan, makin redup, *)
Bila kabut, datang merambat,
Menuggu tua, masa hidup,
Kita sudah, akan terlambat,
66. Hari cerah, di waktu petang, *)
Curah hujan, ditengah malam,
Nasib hidup, bisa bertukar,
Walau susah, masa sekarang,
67. Hari siang, sibuk di jalan, *)
Istirahat, di waktu malam,
Kalau ada, kegagalan,
Tak usah mencari, kambing hitam,
68. Di air mentah, kuman dan basil, *)
Hati-hati, menjaga makan,
Cuma sekali, kita berhasil,
Seribu kegagalan, dilupakan.
69. Demikian, potret guru tergambarkan,
Dalam ungkapan, cerita bermadah,
Mohon maaf, kalau berbuka-bukan,
Hanya tujuan, membuat pencarah……..
*) Kutipan dari buku “Kebijakan dalam 1001 Pantun”, John Gawa Maret 2006.
Jakarta, 24 November 2007
Adli Nur, SMK Negeri 45 Jakarta